Bekasi, detikviral.com – Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa pengurusan dokumen kendaraan, nama d’veloz barangkali belum banyak dikenal masyarakat. Hal itu diungkapkan langsung oleh owner d’veloz H.M Bachtiar saat berbincang-bincang dengan sejumlah awak media di kawasan Kota Bekasi, Selasa (30/7).
“Memang fokusnya menggunakan nama d’veloz baru sekitar dua bulan ini. Tapi kalau personil d’veloz orang lama semua, sudah pengalaman bertahun tahun membidangi usaha biro jasa,” ujar Bachtiar.
Menurut Bachtiar, saat ini d’veloz sedang konsen untuk membuka cabang di Jawa Tengah dan Lampung. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan memperluas jaringan hingga ke Maluku.
“Ya, rencana jangka pendek akan membuka cabang di Jawa Tengah dan Lampung, personilnya sudah siap tinggal jalan, sambil menunggu proses legalitas badan usaha d’veloz selesai. Tapi sekarang ini d’veloz juga sudah melayani pengurusan dokumen kendaraan untuk semua Samsat dan Dishub seluruh Indonesia. Tujuan kita buka cabang kantor kan untuk supaya lebih terkoordinir pekerjaannya. Kalau kantor pusat tetap di kawasan Bekasi,” imbuhnya.
Saat disinggung soal brand usahanya yang menggunakan nama d’veloz. Menurut dia, nama tersebut mengandung arti “keseimbangan dan kecepatan”.
“Huruf d itu mengandung arti keseimbangan, sedangkan veloz artinya kecepatan. Jadi, setiap usaha itu harus ada keseimbangan antara modal dan mental. Jika dua itu sudah siap jalankan dan mengingat usaha biro jasa adalah lebih mengandalkan kepercayaan orang maka pada pelayanan semaksimal mungkin harus cepat dan tepat,” ungkapnya.
Namun demikian, Bachtiar mengaku sudah bertahun tahun menggeluti usaha biro jasa, mulai dari urusan pajak kendaraan, kir hingga dokumen lainnya.
“Ya, kalau bicara pekerjaan biro jasa secara pribadi saya jalankan sudah dari tahun 1997. Tapi untuk dikelola secara profesional dengan menggunakan brand d’veloz baru sekitar dua bulan ini,” terangnya.
Selama menjalankan usaha biro jasa, pria kelahiran Jakarta 1970 ini mengaku sudah banyak mengalami asam, asin manis dan pahitnya menggeluti usaha ini.
“Persis kayak habis makan permen nano nano terus minum jamu, ya memang seperti itu menjalankan usaha, kalau lagi mulus ya mulus kalau lagi kesandung ya nyusruk,” ujarnya seraya bercanda.
Usaha biro jasa ini unik, lanjut dia, kadang ada juga konsumen yang ragu mengurus dokumennya lewat biro jasa alasan takut ketipu karena belum saling mengenal.
“Tapi jangan salah juga, biro jasa juga banyak yang kena prank konsumennya. Seperti belum lama ini saya alami. Minta di urus numpang kir dari Bandung ke Bekasi. Sudah saya urus surat rekomendasinya dari Dishub Bandung tinggal kir ke Dishub Bekasi, tiba tiba orangnya batalkan gitu aja, padahal saya urus surat numpang kir itu ke Bandung tidak gratis. Nah itu, jadi sekarang saya juga akan lebih hati-hati lagi menerima order dari konsumen akan saya pelajari dulu ini orang benar apa tidak,” pungkasnya.* (GP)