Rezeki Tak Akan Kemana, Warung Alet Kranggan Panen Dukuh, Manisnya Bikin Kangen

“Merawat pohon dukuh itu gampang gampang susah, berbuahnya juga lama, kalau batang pohonnya belum tua banget gak akan berbuah. Makanya orang Kranggan kalau membersihkan area sekitar pohon dukuh cuma disapu-sapu doang, gak dipaculin, takut kena akar halusnya gak akan berbuah,” ujar Mang Amad.

banner 120x600
banner 468x60

Bekasi, detikviral.com – Orang bilang tanah Kranggan itu sejak dari zaman kuda gigit besi memang sudah subur, ibarat kata, tongkat kayu ditancapkan ke tanah jadi tanaman, apa lagi jika batang singkong yang ditancapkan sudah pasti tumbuh umbi yang gemoy, gembur bin legit.

Hari ini, Senin, 10 Februari 2025, pagi, awak media detikviral.com berjalan-jalan menelusuri pelosok kampung Kranggan Lembur, hingga sampai disebuah warung makan yang sangat sederhana, orang menyebutnya warung alet, warung yang berada ditengah kampung Kranggan Lembur, Kelurahan Jatirangga, Kota Bekasi ini tidak pernah sepi dari pengunjung.

banner 325x300

Hampir kebanyakan pelanggan yang datang ke warung ini untuk menikmati sajian pecak ikan yang berendam disambal dengan rasa yang super maknyoos khas warung alet, rasanya memang kasohor seh, dijamin tidak akan kecewa makan pecak ikan di warung alet ini.

Saat detikviral.com tiba diwarung alet, ternyata Mang Amad, pemilik warung sedang memanen buah dukuh yang ada dipekarangan belakang rumahnya. Rezeki memang tidak kemana, kalau orangtua dulu bilang, tenggorokan lempeng, pas lagi ada yang enak dimakan datang tiba-tiba.

Tentu saja, awak media detikviral.com bergegas menghampiri Mang Amad sambil jeprat jepret membidikan kamera android mengabadikan Mang Amad yang sedang bertengger diatas pohon memanen buah dukuh.

Setelah ember terisi penuh buah dukuh, pria parubaya ini turun dari pohon sambil memperlihatkan hasil panen dukuhnya kepada awak media detikviral.com.

Lidah Gak Mau Berhenti Bergoyang 

Mang Amad mengatakan, buah dukuh asli Kampung Kranggan bentuknya bulat tidak ada monyong-monyongnya, buah dukuh yang bentuknya bulat seperti ini, lanjut Mang Amad, rasanya dijamin manis, semanis gula aren, apa iya ?, iya dong.

Tanpa basa basi lagi, awak media detikviral.com langsung menyambar dukuh yang dihidangkan Mang Amad diatas meja, alih alih ingin mencicipi manis atau tidak, tapi tangan tidak mau berhenti sambar terus dukuhnya sampai yang tersisa kulitnya.

Mang Amad menjelaskan, bahwa pohon dukuh ini termasuk pohonan yang susah berbuahnya, termasuk pohon manja yang istimewa, tidak boleh tersakiti sedikit saja, baik dahan maupun akarnya. Jika ada sedikit saja akar halusnya yang terluka apa lagi sampai terpotong maka pohon dukuh tidak akan berbuah.

“Merawat pohon dukuh itu gampang gampang susah, berbuahnya juga lama, kalau batang pohonnya belum tua banget gak akan berbuah. Makanya orang Kranggan kalau membersihkan area sekitar pohon dukuh cuma disapu-sapu doang, gak dipaculin, takut kena akar halusnya gak akan berbuah,” ujar Mang Amad.

Menurut Mang Amad, dari mulai tumbuh kembang sampai masa panen itu kira-kira 3 bulan, dan dalam setahun buah dukuh hanya 1 kali panen.

“Iya gak kayak rambutan atau duren bisa panen dua kali dalam setahun, atau diluar musim masih bisa berbuah, dukuh mah gak bisa, setahun berbuah cuma sekali doang, tapi sekali panen bisa sampai tiga kintal,” kata Mang Amad sambil membawakan awak media detikviral.com sekantong buah dukuh sebagai oleh-oleh.

Memang benar rezeki tak akan kemana, asal kita ikhlas bersilaturahmi, rezeki dengan sendirinya menghampiri.*** (dv/tiar)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *