banner 728x250

Bang Dai: Pernyataan Menko PMK Ngaur

banner 120x600
banner 468x60

Bekasidetikviral.com, Senator daerah pemilihan Jakarta Prof. DR. H.  Dailami Firdaus, SH., LLM, MBA sangat tidak setuju dengan pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia  dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang menyatakan agar pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan dana pinjaman online (Pinjol).

“Pernyataan dukungan tersebut jelas bukan Solusi dan sangat menyesatkan karena akan membuat mahasiswa terjebak dan terlilit dalam hutang,” ujar Bang Dai di Jakarta, Sabtu 6/7.

banner 325x300

Menurut Bang Dai – sapaan akrab Prof. Dailami- , Mahasiswa yang seharusnya focus kosentrasi untuk belajar, pastinya akan terganggu dengan beban pikiran untuk membayar tagihan pinjol tersebut dan harus diingat pinjaman tersebut pasti berbunga.

“Di sini seharusnya Negara hadir melalui program dan kebijakan yang tepat bukan justru menjerumuskan mahasiswa kepada masalah baru dikemudian hari,” tambahnya.

Apalagi bila yang menggunakan pinjol adalah mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu, lanjut Bang Dai, justru akan lebih membebankan lagi kepada keluarganya bukan saja kepada dirinya sendiri.

“Terlebih lagi sama-sama kita ketahui, bahwasannya pada saat ini ketersediaan lapangan pekerjaan pun masih sangat minim. Itu bisa kita ketahui dengan masih banyaknya tingkat pengangguran di usia muda,” tambahnya lagi.

Permasalahan Pendidikan di tanah air ini, menurut Bang Dai, seharusnya terselesaikan apabila pemerintah dalam hal ini instansi terkait dapat mengelola anggaran secara tepat dan transparan.

“Karena telah kita ketahui bersama melalui paparan pada saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) panja pembiayaan pendidikan dengan Komisi X DPR RI. Di mana alokasi dana anggaran pendidikan ternyata harus terbagi untuk peruntukan ke daerah dan dana desa (TKDD). Ini menjadi suatu pertanyaan bagaimana implementasinya dari anggaran tersebut, yang di mana seharusnya apabila anggaran tersebut dioptimalkan kepada pendidikan maka permasalahan pendidikan di Tanah Air termasuk biaya UKT bisa diselesaikan,” yakinnya.

Jadi, menurut putera alm. DR Hj. Tutty Alawiyah, yang juga Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam As Syafiiyah ini,  logika menggunakan Pinjol sebagai Solusi untuk membayar UKT sangat tidak tepat dan harus diluruskan, jangan sampai ini seolah-olah menjadi kesalahan dari mahasiswa ataupun keluarganya karena tidak mampu membayar dan akhirnya mengubur mimpi serta masa depannya.*** (pjmi/IL)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *